PENTINGNYA FAKTOR KONTINGENSI DALAM MENGKAJI EFEKTIVITAS MODEL KEPEMIMPINAN - Dasriminocarm

Dasriminocarm

BLOG INI BERISI TULISAN YANG BERKAITAN DENGAN TEMA PENDIDIKAN. TULISAN DISAJIKAN DALAM BENTUK ARTIKEL, MAKALAH, REVIEW, RESUME DAN SEJENISNYA

Breaking

SELAMAT DATANG DI DASRIMINOCARM CHANEL

Selamat Datang Di Dasriminocarm Chanel

5 Postingan Paling Populer Dibaca

Ketik kata kunci di sini

Tuesday, November 9, 2021

PENTINGNYA FAKTOR KONTINGENSI DALAM MENGKAJI EFEKTIVITAS MODEL KEPEMIMPINAN

 

Oleh: H. Dasrimin


Faktor-faktor kontingensi sangat penting dipertimbangkan dalam mengkaji efektifitas model-model kepemimpinan dan manajemen. Faktor-faktor kontingensi yang terbukti mempengaruhi keberhasilan manajemen khususnya kepemimpinan meliputi organisasional, lingkungan, dan psikologis.

a.    

     Faktor organisasional, mencakup sejauh mana pola organisasi didesain sedemikian rupa sehingga menentukan bagaimana para anggota berinteraksi dalam proses kerjasama mencapai tujuan. Termasuk di dalam faktor ini adalah budaya organisasi yang dapat mewarnai perilaku individu dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasional (Burhanuddin, 2013). Contoh kasus di Sekolah: Seorang kepala sekolah harus memiliki kerjasama yang baik dengan staf (guru dan karyawan). Sebagai pemimpin, seorang kepala sekolah harus merancang struktur organisasi yang jelas dengan orientasi tugas yang terstruktur dengan baik, sehingga masing-masing staf memiliki orientasi yang jelas untuk mencapai tujuan organisasi.

b.      

         Faktor lingkungan, Ketika pimpinan bekerja dalam lingkungan organisasi yang diliputi oleh persaingan pasar yang ketat, maka perilaku pemimpin yang efektif adalah yang mampu mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya melalui proses empowermen, yang diwarnai dengan semangat kerja kuat, pemimpin sebagai pekerja keras, siap menjadi competitor, dan berani menghadapi tantangan. Contoh kasus di Sekolah: Seorang kepala sekolah yang mampu menciptakan lingkungan sekolah yang baik, akan mendukung kinerja staf (guru dan karyawan) dan pada akhirnya menciptakan keberhasilan/prestasi siswa, sebagai tujuan pertama dari pendidikan di sekolah.

c.   

        Faktor psikologis, Pemimpin organisasi perlu memiliki kemampuan untuk mendiagnosis kecenderungan budaya organisasi yang ada, mempertahankan, atau jika situasi menghendaki, merubah budaya. Contoh kasus di Sekolah: Seorang kepala sekolah, selain menciptakan budaya sekolah yang baik, sebagai pemimpin ia perlu menciptakan suasana yang mendukung atau mempengaruhi psikologi staf (guru dan karyawan). Dengan psikologis yang baik, akan sangat mempengaruhi motivasi guru dan karyawan dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan. Pemimpin yang bisa menciptakan kondisi psikologis yang baik pada setiap staf, berkontribusi penuh terhadap keberhasilan organisasi.

No comments:

Post a Comment