Oleh: H. Dasrimin
Instrumental input ialah masukan yang kehadirannya dan pemanfaatannya
diatur untuk mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan. Instrumental input dapat berupa sumber daya manusia, kurikulum, media
pengajaran, dana, dll.
Komponen masukan yang berperan sebagai
alat pendidikan (insrumental input)
adalah semua faktor yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
proses pembelajaran, misalnya kurikulum, media pengajaran, alat evaluasi hasil
belajar, fasilitas/sarana dan prasarana, guru, dan sejenisnya.
1.
Pengajar/Pendidik
Seorang pengajar bertanggung jawab atas pembelajaran.
Ia menyampaikan materi pembelajaran dan harus bisa menguasai kelas. Bukan hanya
bertanggung jawab untuk mengisi materi akan tetapi juga bertanggung jawab untuk
mendidik siswa secara moral dan memotivasi mereka belajar.
2. Kurikulum
Kurikulum adalah suatu pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Setiap sekolah biasanya membuat kurikulum yang lebih
variatif dan efektif untuk digunakan. Kurikulum berisikan rancangan-rancangan
pembelajaran, seperti apa pembelajaran kelak, apa saja yang dipergunakan
pembelajaran, fasilitas, dan lain-lain hadir untuk dijelaskan dalam kurikulum.
3. Sarana
dan Prasarana
Prasarana dan sarana meliputi gedung, papan tulis,
bangku, spidol, meja guru, lemari buku, meja siswa, ruangan kelas, laoratorium,
mikroskop, dan lain sebagainya.
4. Bahan
Ajar
Bahan ajar ialah materi yang hendak dipelajari oleh
siswa dalam berlangsungnya pembelajaran kelak. Bahan ajar harus tetap berkaitan
dengan: prinsip pembelajaran, fakta pembelajaran, nilai-nilai yang berlaku,
sikap-sikap pembelajaran, kegiatan motorik, dan sebagainya. Adapun isi dari
bahan ajar, yakni wawasan/pengetahuan, informasi, ilustrasi/deskripsi
berdasarkan data, nilai-nilai kehidupan, prinsip-prinsip yang ideal, proses
akan hal-hal penting atau bermakna, konsep-konsep yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran.
5. Media
Pembelajaran
Media adalah suatu alat/peralatan yang ditujukan untuk
membantu pembelajaran. Biasanya, siswa akan lebih tertarik dan semangat apabila
belajar menggunakan media. Di sinilah, guru dituntut untuk kreatif.
6. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan yang sebaiknya dilakukan
dalam pembelajaran. Dalam melakukan evaluasi, terkadang seorang guru mengalami
kesulitan untuk menentukan alat, bentuk, tes apa yang digunakan untuk evaluasi.
Apabila evaluasi dilakukan dengan baik, maka akan lebih optimal untuk
meningkatkan kemampuan/keterampilan siswa dalam pembelajaran.
Kedudukan
kurikulum sebagai instrumental input
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Maka dapat dikatakan bahwa kurikulum mempunyai kedudukan sentral dan
strategis dalam seluruh proses pendidikan. Betapapun tingginya kualitas masukan
(peserta didik), tetapi tidak didukung oleh kurikulum yang tepat, tentulah akan
sulit untuk mewujudkan tercapainya mutu pendidikan yang tinggi.
Kurikulum merupakan salah satu instrumental input yang sangat penting dalam program sekolah.
Penggunaan istilah kurikulum juga hanya digunakan pada lembaga pendidikan
formal dan tidak berlaku untuk pendidikan luar sekolah (informal). Hal ini
menjadi jelas bahwa sekolah harus memiliki kurikulum. Dengan kata lain, jika sebuah sekolah tidak mempunyai
kurikulum berarti tidak layak disebut sekolah. Atas dasar
inilah maka tepat jika dikatakan bahwa kurikulum sebagai instrumental input yang
sangat penting dalam seluruh proses pendidikan.
No comments:
Post a Comment