KEMENDIKBUD GANTI KURIKULUM BARU 2022: JANGAN LUPA TIGA PRINSIP KURIKULUM INI - Dasriminocarm

Dasriminocarm

BLOG INI BERISI TULISAN YANG BERKAITAN DENGAN TEMA PENDIDIKAN. TULISAN DISAJIKAN DALAM BENTUK ARTIKEL, MAKALAH, REVIEW, RESUME DAN SEJENISNYA

Breaking

SELAMAT DATANG DI DASRIMINOCARM CHANEL

Selamat Datang Di Dasriminocarm Chanel

5 Postingan Paling Populer Dibaca

Ketik kata kunci di sini

Monday, May 21, 2018

KEMENDIKBUD GANTI KURIKULUM BARU 2022: JANGAN LUPA TIGA PRINSIP KURIKULUM INI


Oleh: H. Dasrimin 
 
 

Dalam paradigma baru, perancangan organisasi kurikulum cenderung menganut prinsip broad field curriculum, integrated curriculum, bahkan menjadi penting memperhatikan hidden curriculum. Ketiga prinsip tersebut, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
 
 a. Hidden Curriculum. Secara garis besar kurikulum dapat diartikan sebagai suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa kurikulum tidak hanya mencakup hal-hal yang direncanakan, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak direncanakan, yaitu apa yang disebut dengan The Hidden Curriculum atau kurikulum tersembunyi (Nasution, 1993: 11).
Kurikulum tersembunyi  adalah efek yang muncul sebagai hasil belajar yang sama sekali di luar tujuan yang dideskrpsikan. Menurut Ballack dan Kiebard, Hidden curriculum memilki tiga dimensi yaitu:
1). Dapat menunjukkan suatu hubungan sekolah meliputi guru, peserta didik, struktur kelas.
2). Menjelaskan sejumlah proses pelaksaan di dalam dan di luar sekolah.
3). Mencakup perbedaan tingkat kesengajaan (intensionalitas).
 
b. Broad Fields Curriculum. Hilda Taba menyatakan bahwa the broad fields curriculum adalah usaha meningkatkan kurikulum dengan mengkombinasikan beberapa mata pelajaran. Misalnya, Fisika, Kimia dan Biologi disatukan menjadi Ilmu pengetahuan Alam.
 
c. Integrated Curriculum. Kurikulum terpadu merupakan suatu produk dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam mata pelajaran. Integrasi diciptakan dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu yang memerlukan solusinya dengan materi atau bahan dari berbagai disiplin atau mata pelajaran (Abdullah, 2007: 146).
Paradikma baru ini dilai cukup baik dibandingkan dengan paradigma lama, karena dengan prinsip ini siswa belajar bukan hanya untuk menghafal fakta tetapi mencari dan menganalisis fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dengan demikian, perkembangan siswa tidak hanya pada intelektual saja tetapi sikap dan emosi atau keterampilan. 
 
 
 
Jika sebelumnya ketika kurikulum dipandang sebagai kumpulan pengetahuan, maka organisasi kurikulumnya cenderung dalam bentuk mata pelajaran-matapelajaran yang terpisah-pisah (subject matter atau separated curriculum). Namun ketika dimaknai cara berpikir, maka konsekuensinya organisasi kurikulum diperluas menjadi broad field curriculum, correlated curriculum, atau integrated curriculum. 
Jika dipandang sebelumnya kurikulum dilihat sebagai pedoman (teknis) dan kumpulan pengetahuan, berarti kurikulum dianggap sebagai produk atau hasil dokumen, dan kemudian produk dokumen (yang sudah jadi) itu diberikan kepada peserta didik. Untuk menghantarkan peserta didik bersikap kritis dan kreatif, maka kurikulum harus dipandang sebagai cara berpikir. Justru cara manusia mengumpulkan pengetahuan itulah yang disebut kurikulum (Nurul Ulfatin: 2014).

No comments:

Post a Comment