MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERSONIL - Dasriminocarm

Dasriminocarm

BLOG INI BERISI TULISAN YANG BERKAITAN DENGAN TEMA PENDIDIKAN. TULISAN DISAJIKAN DALAM BENTUK ARTIKEL, MAKALAH, REVIEW, RESUME DAN SEJENISNYA

Breaking

SELAMAT DATANG DI DASRIMINOCARM CHANEL

Selamat Datang Di Dasriminocarm Chanel

5 Postingan Paling Populer Dibaca

Ketik kata kunci di sini

Monday, May 21, 2018

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERSONIL

 Oleh: H. Dasrimin

Manajemen Personalia atau Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan bentuk pengakuan penting anggota organisasi (personil) sebagai sumber daya yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi, pelaksanaan fungsi dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk menjamin bahwa mereka dipergunakan secara efektif dan adil demi kepentingan organisasi, individu, dan masyarakat. (Burhanuddin, 2003:68). Schuler, Dowling, dan Smart (dalam Burhanuddin, 2003:69) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia secara garis besar memiliki fungsi dan aktivitas pokok yang ditetapkan oleh kebanyakan Departemen Personalia di segenap organisasi, yaitu:
Pertama: Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia. Melibatkan kegiatan memperkirakan (forecasting) kebutuhan sumber daya manusia atau anggota organisasi, sekaligus merencanakan langkah-langkah pemenuhannya.
Kedua: Pengadaan sumber daya manusia atau staf. Terdapat sejumlah aktivitas pokok fungsi pengadaan, antara lain: pelaksanaan rekrutmen atau penarikan calon tenaga atau SDM (job applcation), pelaksanaan seleksi terhadap calon tenaga sesuai dengan jenis pekerjaan dan karateristik tenaga yang diperlukan, dan penempatan/penugasan staf.
Ketiga: Penilaian dan kompensasi. Didefinisikan sebagai suatu sistem pengukuran normal, terstruktur, untuk menilai dan mempengaruhi sifat-sifat karyawan dalam bekerja, tingkah laku dan hasil pekerjaan, tingkah ketidakhadiran, untuk menemukan seberapa jauh karyawan tersebut melaksanakan tugas pekerjaannya.
Keempat: Pelatihan dan pengembangan. Tujuan utama pelatihan dan pengembangan adalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan para karyawan dalam bekerja yang disebabkan oleh kemungkinan ketidakmampuan dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sekaligus berupaya membina mereka agar menjadi lebih produktif.
Kelima: Penciptaan dan pembinaan hubungan kerja yang efektif. Setelah organisasi mendapat karyawan atau anggota yang diperlukan, maka diperlukan suatu cara untuk memelihara mereka, memberikan penghargaan, dan berusaha menyediakan kondisi kerja yang menarik sehingga dapat membuat mereka betah di tempat kerja.

Peningkatan Kualitas Personil
Peningkatan kualitas personil dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan personil merupakan upaya memperbaiki kinerja di masa kini maupun di masa depan dengan meningkatkan kemampuan personil untuk bertugas, melalui pembelajaran, biasanya dengan meningkatkan pengetahuan, mutu,sikap dan keterampilan. Pelatihan berbeda dengan pengembangan. Pelatihan adalah segala kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kinerja personil di mana personil sedang atau akan diangkat menjabat tugas tertentu. Sedangkan pengembangan adalah upaya membantu personil secara individual menangani tugas dan tanggung jawabnya di masa depan akan semakin berkualitas. (Kemendikbud, 2016).
Pelatihan dan pengembangan merupakan suatu usaha peningkatan prestasi kerja para karyawan saat ini dan di masa yang akan datang dengan kegiatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bekerja. Tujuan utama fungsi pelatihan dan pengemlmngan ini adalah untuk mengatasi kekurangan-kekurangan para karyawan dalam bekerja yang disebabkan oleh kemungkinan ketidakmampuan dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sekaligus berupaya membina mereka agar menjadi lebih produkif. Yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ini adalah pimpinan organisasi di semua level dan dapat dibantu oleh para staff Spesialists (Schuler, Dowling, and Smart, 1989; French, 1986) yang ditugaskan organisasi untuk melaksanakan program pelatihan dan pembinaan.
Kegiatan pelatihan dan pengembangan ini perlu dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar pelaksanaan program pelatihan, yaitu: a) motivasi individu, b) pengakuan perbedaan individual, c) kesempatan-kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan praktis, d) pengautan atau Reinforcement, e) balikan hasil belajar, f) tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai, g) situasi belajar, h) transfer of learning, dan i) follow-up. Sedangkan hal-hal praktis yang perlu dipertimbangkan adalah: a) siapa yang akan berpartisipasi di dalam pelaksanaan program pelatihan, b) siapa yang akan bertindak sebagai pelatih atau pengajar, c) media apakah yang diperlukan untuk melaksanakan program pelatihan, d) pada level berapakah hasil belajar yang diharapkan dicapai, e) rancangan pelatihan bagaimana yang akan dipergunakan, dan f) di mana pelatihan akan dilaksanakan.
Program pelatihan dan pengembangan dapat dilaksanakan dalam beberapa model, (1) on the job programs yakni pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan pengalaman langsung dalam bekerja di organisasi tertentu. (2) of the job programs, adalah model pelatihan di luar jabatan yang dilaksanakan secara formal misalnya melalui kursus-kursus, pendidikan dan pelatihan. Pada lembaga pendidikan, cara yang populer untuk pengembangan kemampuan profesional pendidik dan tenaga kependidikan adalah dengan melakukan pelatihan (in service training) baik dalam rangka penyegaran (refreshing) maupun peningkatan kemampuan (up-grading). Cara lain baik dilakukan sendiri-sendiri (informal) atau bersamasama, seperti: on the job training, workshop, seminar, diskusi panel, rapat-rapat, simposium, konferensi, dan sebagainya.
Para manajer di semua jenjang membutuhkan 3 (tiga) jenis keterampilan yakni: (1) teknis dan profesional meliputi pengetahuan tentang pekerjaanyang ditekuni, metode kerja dan kemampuan menggunakan metode tersebut; (2) interpersonal meliputi pemahaman motivasi kerja karyawan, efektivitas hubungan dengan para karyawan, keterampilan-keterampilan berkomunikasi dan sensitivitas atau kepekaan hubungan; dan (3) manajerial dan administratif yang mencakup pemahaman akan kompleksitas organisasi, kemampuan merumuskan tujuan dan sasaran organisasi, memecahkan masalah dan melaksanakan pengawasan terhadap staf.
Bentuk-bentuk pemberdayaan SDM, antara lain dengan cara: a) Membudayakan praktik manajemen strategi. b) Menyusun program-program berdasarkan hasil “need assessment”. c) Merumuskan spesifikasi pelayanan yang ada, dan menterjemahkannya kepada tuntutan SDM. d) Meningkatkan tingkat kepuasan personil melalui penciptaan budaya kerja (sistem pengawasan suportif, evaluasi kinerja yang obyektif, penciptaan mutu lingkungan kerja yang kondusif, sistem “reward and punishment” secara konsisten). e) Melakukan audit kinerja. f) Mempraktikkan gugus kendali mutu untuk meningkatkan tanggung jawab bersama dan rasa memiliki di antara anggota organisasi.
Adapun pelatihan untuk para staf biasa akan mencakup 4 jenis pengetahuan dan keterampilan, yakni: a). keterampilan dasar dalam penguasaan grammar, matematika, membaca, mendengar, menulis, dan keamanan kerja. b). keterampilan teknis yang terkait denganbidang pekerjaan yang ditangani, c). keterampilan hubungan antar pribadi meliputi keterampilan berkomunikasi, hubungan manusiawi, hubungan dengan pimpinan dan serikat kerja, dan d). Keterampilan keterampilan konseptual umum meliputi keterampilan perencanaan strategis dan operasional, rancangan, dan pemahaman akan kebijakan organisasi.

DAFTAR RUJUKAN:
Burhanuddin, H. 2003. Manajemen Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Kemendikbud, 2016. Modul Kepala Sekolah Pembelajar: Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan.

No comments:

Post a Comment