Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik budaya organisasi tertentu dengan kinerja staf. Organisasi yang memiliki budaya yang baik, akan menjamin kepuasan staf. Dengan demikian, akan turut mempengaruhi kinerja staf yakni kinerja yang memuaskan. Sebaliknya, budaya organisasi yang buruk akan menimbulkan ketidakpuasan staf yang bermuara pada kinerja staf yang tidak efektif. Ketika staf mengerjakan suatu pekerjaan tertentu (tugas), namun tidak didukung oleh budaya organisasi yang baik, maka tentu akan berpengaruh pada kinerja yang dihasilkan.
Hal ini bisa kita
temukan dalam organisasi sekolah. Kinerja staf (guru dan karyawan), sangat
tergantung dari budaya organisasi dalam lembaga sekolah tersebut. Di sinilah
peran seorang kepala sekolah sebagai pemimpin agar menciptakan budaya sekolah
yang baik atau positif. Terciptaya budaya sekolah yang disiplin, komunikatif,
ramah, jujur, adil dan hal baik lainnya, sangat berpengaruh pada etos kerja
yang baik dari staf (guru dan karyawan).
Disiplin kerja
yang baik yang diimbangi dengan perhatian akan kesejahteraan staf, pada
akhirnya mereka akan memiliki komitmen baik untuk bersama-sama membangun
organisasi. Komitmen inilah yang mendorong staf (guru dan karyawan) berjuang
mewujudkan kinerja yang baik sehingga peningkatan efektivitas organisasi
sekolah dapat terwujud.
Seorang kepala
sekolah harus memiliki kerja sama yang baik dengan staf (guru dan karyawan).
Sebagai pemimpin, seorang kepala sekolah harus merancang struktur organisasi
yang jelas dengan orientasi tugas yang terstruktur dengan baik, sehingga
masing-masing staf memiliki orientasi yang jelas untuk mencapai tujuan
organisasi.
No comments:
Post a Comment