EVALUASI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) - Dasriminocarm

Dasriminocarm

BLOG INI BERISI TULISAN YANG BERKAITAN DENGAN TEMA PENDIDIKAN. TULISAN DISAJIKAN DALAM BENTUK ARTIKEL, MAKALAH, REVIEW, RESUME DAN SEJENISNYA

Breaking

SELAMAT DATANG DI DASRIMINOCARM CHANEL

Selamat Datang Di Dasriminocarm Chanel

5 Postingan Paling Populer Dibaca

Ketik kata kunci di sini

Monday, May 21, 2018

EVALUASI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)

Oleh: H. Dasriminocarm




Pendidikan merupakan salah satu bagian penting untuk pembangunan bangsa dan negara. Tujuan pendidikan sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntanbilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pemerintah mengadakan ujian nasional adalah sebagai bentuk evaluasi.
Ujian nasional biasa disingkat UN adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada standart kompetensi lulusan. Pada tahun 2015 pemerintah membagi dua proses pelaksanaan ujian nasional antara lain ujian nasional berbasis kertas (Paper Based Test, PBT) yang selanjutnya di sebut UN adalah sistem ujian yang digunakan dalam UN dengan menggunakan naskah soal dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) berbasis kertas dan ujian nasional berbasis komputer (computer based test) yang selanjutnya disebut UNBK adalah sistem ujian yang digunakan dalam UN dengan menggunakan sistem komputer.
Pengertian UNBK itu sendiri yang juga diterangkan dalam Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) 0043/P/BSNP/I/2017 adalah ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya. Pelaksanaan UNBK itu sendiri menjadi perubahan penerapan pengembangan metode evaluasi belajar mengajar yang dahulu masih bersifat konvensional diarahkan ke arah yang lebih modern dan efektif sehingga diharapkan proses kegiatan evaluasi ini menjadi lebih optimal dalam peran dan fungsionalnya.
Pada tahun 2018 ini sebanyak 8,1 juta peserta didik dan 96 ribu satuan pendidikan mengikuti UN. Sekitar 6.293.552 peserta didik diantaranya, akan mengikuti UNBK pada tahun 2018. (TribunNews.Com/13/03/1018). Pelaksanaan UNBK sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya lebih memudahkan siswa dalam mengerjakan soal ujian, menghemat biaya pengadaan serta distribusi bahan dan meningkatkan keamanan dalam proses penyiapan bahan yang sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan UNBK. Namun dalam pelaksanaannya UNBK masih memiliki banyak kendala.
Di Padang, Sumatera Barat, sebanyak 19 siswa SMK 1 Taruna Padang harus bergabung dengan 247 siswa SMK Negeri 3 Padang akibat terbatasnya fasilitas komputer. Untuk meminimlisir kendala yang ada, pihak sekolah berkoordinasi dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik selama ujian berlangsung. Sementara di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sejumlah sekolah menyediakan genset untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik selama pelaksanaan UNBK. Sejumlah siswa pun diizinkan menggunakan laptop pribadi, karena komputer yang disediakan sekolah mengalami gangguan sesaat sebelum ujian dimulai. Kendala pelaksanaan UNBK juga terjadi di SMK 3 Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Rusaknya jaringan Telkom yang seharusnya digunakan untuk mengakses server diganti dengan jaringan android untuk mengakses soal. (Liputan6.com). 

Ujian Nasional Berbasis Komputer Vs Ujian Nasional Berbasis Kertas
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sedang berkembang pesat sehingga memberi dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan yang salah satunya adalah dunia pendidikan. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan. UNBK menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) adalah ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya. Perluasan pelaksanaan UNBK dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan integritas ujian. Hal ini menunjukan bahwa UNBK atau Computer Based Test (CBT) merupakan salah satu bentuk dari kegiatan evaluasi pendidikan yang berupa hasil belajar siswa dengan menggunakan komputer sebagai media untuk memudahkan dalam mengerjakan soal ujian nasional.
UNBK berbeda dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper Based Test) yang selama ini sudah berjalan. UNBK merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis kertas. UNBK memberikan banyak manfaat dalam pelaksanaannya, yaitu lebih memudahkan dalam mengerjakan soal ujian, menghemat biaya pengadaan serta distribusi bahan dan meningkatkan keamanan dalam proses penyiapan bahan yang sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan UNBK. Hal ini dikarenakan dengan UNBK, peserta didik tidak perlu memakai pensil, pulpen, penghapus, serutan dan papan berjalan. Peserta didik juga dibuat nyaman, yaitu tidak perlu menghitamkan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dan mengisi biodata yang memakan waktu lama sekitar 10 menit. Peserta didik juga tidak perlu khawatir dengan kerusakan LJUN atau tidak terbaca oleh scanner. Pelaksanaan UNBK tidak membutuhkan kertas dan ramah lingkungan serta mencegah kecurangan dan kebocoran soal. Oleh karena itu, peserta didik sangat diuntungkan dengan adanya UNBK ini.
Pelaksanaan UNBK ini telah dilakukan sejak tahun 2014. Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) mulai menggunakan komputer dalam penyelenggaraan UN SMP di dua sekolah Indonesia yang berada di luar negeri, yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Selain itu juga, telah dilakukan uji coba di beberapa sekolah dan studi untuk membandingkan hasil ujian dengan menggunakan kertas dan komputer. Hasil studi menunjukkan ujian dengan menggunakan komputer memungkinkan untuk digunakan pada peserta didik di Indonesia. Manfaat UNBK dibandingkan UNPB adalah sebagai berikut:
No
Aspek
Berbasis Kertas
Berbasis Komputer
1
Soal Ujian
Sekali Pakai
Tetap tersimpan
2
Jenis Paket Tes
Terbatas
Jumlah yang banyak
3
Ragam Soal
Hanya Check Point
Beragam bentuk
4
Administrasi Ujian
Jadwal tidak fleksibel
Fleksibel, dilakukan berulang
5
Pencetakan Soal
Lama (2 bulan), Mahal
Cepat (1 bulan), Murah
6
Pengamanan Soal
Fisik, Mahal
Soft Copy, Lebih mudah dan murah
7
Pengaturan pengawasan
Rumit, Berjenjang
Lebih Mudah, Langsung
8
Pengolahan Hasil
Lama 1 bulan, Biaya lebih mahal
Soft Copy, Lebih mudah dan murah
9
Akuntabilitas
Rumit, Berjenjang
Lebih Transparan
10
Kecurangan
Mudah dan lumrah terjadi
Lebih sulit terjadi
       Sumber:http://litbang.kemdikbud.go.id/pengumuman/un/Buku-Saku-UN-TP-2015-2016 [6].

Kelebihan dan Kekurangan UNBK
Berdasarkan pengamatan dan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebagai evaluasi tentang pelaksanaan UNBK, maka ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari UNBK, antara lain:
Pertama: Lebih menghemat anggaran. Pelaksanaan ujian nasional secara manual membutuhkan biaya yang tidak sedikit, penggunaan anggaran tersebut mulai dari percetakan soal ujian nasional, pendistribusian ujian nasional yang membutuhkan dana yang lumayan besar. Dengan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer membuat anggaran yang selama ini digunakan untuk mencetak soal dan distribusi soal bisa dialihkan dan dimaksimalkan disektor pendidikan lain seperti pengadaan beasiswa, kelengkapan sarana dan prasarana dan lain-lain.
Kedua: Keterlambatan soal UN bisa diminalisir. Belajar dari kejadian sebelumnya dalam pelaksanaan UN terkadang terjadi keterlambatan berkas soal UN yang menyebabkan jadwal ujian harus diundur. Daerah yang riskan mengalami masalah tersebut adalah daerah yang ada di pedalaman yang sulit untuk diakses. Namun jika menerapkan UNBK maka kejadian seperi itu akan sangat kecil bisa terjadi karena soal bisa diakses secara online.
Ketiga: Meminimalisir kecurangan saat ujian. Kecurangan yang kadang dilakukan saat ujian oleh sebagian siswa adalah kebiasaan mencontek pekerjaan temannya. Dengan penerapan sistem ujian nasional berbasis komputer membuat hal tersebut sulit untuk dilakukan karena soal ujian nasional diacak, jadi antara satu komputer dengan komputer yang lain soal pada nomor yang sama berbeda. Hal ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi peserta ujian nasional untuk belajar karena mereka tidak bisa lagi berharap banyak kepada teman-temannya namun dia harus mengandalkan kemampuannya sendiri.
Keempat: Lebih memudahkan siswa. Ujian nasional berbasis komputer lebih memudahkan siswa ketimbang ujian nasional secara manual/konvensional. Kemudahan tersebut seperti siswa tidak repot lagi mengisi biodata menggunakan pensil yang harus dilakukan dengan ketelitian dan kesabaran, selain itu potensi kerusakan lembar jawaban dengan menggunakan pensil sudah tidak menjadi persoalan lagi karena jika menggunakan komputer siswa hanya menggunakan mouse sebagai navigasi untuk memilih jawaban benar.
Kelima: Hasil ujian bisa diketahui dengan cepat. Tidak seperti ujian nasional secara manual yang membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasil ujian. Ujian nasional berbasis komputer justru sebaliknya, waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil ujian terbilang hanya sebentar karena menerapkan jaringan internet yang terkoneksi dengan server pusat jadi tidak seperti ujian manual yang mesti mengirim berkas ujian dulu ke pusat untuk diperiksa.
Selain beberapa kelebihan di atas, setelah dievaluasi ditemukan bahwa pelaksanaan UNBK memiliki beberapa kekurangan di antaranya:
Pertama: Jumlah komputer yang belum memadai. Kendala pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer yang paling nyata adalah minimnya jumlah komputer yang dimiliki oleh tiap-tiap sekolah sehingga tidak semua sekolah mampu melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Belum lagi sekolah yang ada di daerah pelosok yang sama sekali tidak memiliki komputer semakin menambah permasalahan dalam pelaksanaan UNBK.
Kedua: Jaringan internet yang belum merata. Ujian nasional berbasis komputer dilaksanakan secara online dan syarat yang paling utama lancarnya ujian adalah ketersediaan jaringan internet, namun fakta menunjukkan bahwa jaringan internet dibeberapa daerah sangat sulit diakses. Apalagi jika harus digunakan untuk melaksanakan UNBK yang membutuhkan jaringan internet yang kuat.
Ketiga: Pelaksanaan ujian nasional. Pelaksanaan ujian nasional yang biasanya serentak terpaksa diadakan secara bergelombang dikarenakan jumlah komputer yang tidak seimbang dengan jumlah peserta UN. Pelaksanaan UN secara bergelombang sedikit banyaknya akan berpengaruh pada psikologi siswa, selain itu potensi kecurangan bisa terjadi karena siswa yang terlebih dahulu ujian mempunyai kesempatan untuk menceritakan kepada teman-temannya yang belum ujian soal-soal yang muncul dalam UN walaupun potensi tersebut terbilang kecil.
Keempat: Aliran listrik. Aliran listrik juga menjadi kendala pelaksanaan UNBK. Di kota, aliran listrik sudah memadai, namun sekolah-sekolah yang ada di daerah pedalaman/pelosok  masih banyak yang belum ada aliran listrik. Adalah hal mustahil bisa melaksanakan UNBK jika listrik tidak ada karena untuk menyalahkan komputer membutuhkan aliran listrik.
Kelima: Memunculkan masalah sosial. Ujian dengan metode UNBK bisa jadi memunculkan kecemburuan sosial karena sebagian siswa sudah menikmati kemudahan melaksanakan ujian nasional menggunakan komputer sedangkan di pihak lain siswa yang sekolahnya belum memiliki fasilitas yang memadai masih harus melaksanakan UN secara manual. Hal ini menyiratkan ketidakmerataan sarana dan prasarana pendidikan masih sangat terlihat di Indonesia.

 Ujian Nasional Berbasis Komputer adalah salah satu kebijakan yang bisa digunakan untuk mengurangi resiko kecurangan atau pelanggaran yang dilakukan siswa, pengawas, sekolah dan pihak lain yang sengaja memanfaatkan untuk tujuan tertentu. Ujian Nasional Berbasis Komputer juga akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran, karena tidak menggunakan media kertas yang akan digantikan dengan media komputer serta pengawasannya akan semakin mudah. Namun tujuan yang baik ini perlu diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang lengkap berupa listrik, komputer dan akses internet, sampai ke pelosok-pelosok tanah air. Hanya dengan demikian, tujuan mulia untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui UNBK dapat tercapai.

No comments:

Post a Comment