Oleh: H. Dasriminocarm
Pendidikan
merupakan salah satu bagian penting untuk pembangunan bangsa dan negara. Tujuan
pendidikan sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan UU No. 20
tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntanbilitas penyelenggara
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pemerintah mengadakan ujian
nasional adalah sebagai bentuk evaluasi.
Ujian
nasional biasa disingkat UN adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi
lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada
standart kompetensi lulusan. Pada tahun 2015 pemerintah membagi dua proses
pelaksanaan ujian nasional antara lain ujian nasional berbasis kertas (Paper
Based Test, PBT) yang selanjutnya di sebut UN adalah sistem ujian yang
digunakan dalam UN dengan menggunakan naskah soal dan lembar jawaban ujian
nasional (LJUN) berbasis kertas dan ujian nasional berbasis komputer (computer
based test) yang selanjutnya disebut UNBK adalah sistem ujian yang
digunakan dalam UN dengan menggunakan sistem komputer.
Pengertian
UNBK itu sendiri yang juga diterangkan dalam Peraturan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) 0043/P/BSNP/I/2017 adalah ujian yang menggunakan komputer
sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya. Pelaksanaan UNBK
itu sendiri menjadi perubahan penerapan pengembangan metode evaluasi belajar
mengajar yang dahulu masih bersifat konvensional diarahkan ke arah yang lebih
modern dan efektif sehingga diharapkan proses kegiatan evaluasi ini menjadi
lebih optimal dalam peran dan fungsionalnya.
Pada
tahun 2018 ini sebanyak 8,1 juta peserta didik dan 96 ribu satuan pendidikan
mengikuti UN. Sekitar 6.293.552 peserta didik diantaranya, akan mengikuti UNBK
pada tahun 2018. (TribunNews.Com/13/03/1018). Pelaksanaan UNBK sebenarnya dapat
memberikan banyak manfaat, di antaranya lebih memudahkan siswa dalam
mengerjakan soal ujian, menghemat biaya pengadaan serta distribusi bahan dan
meningkatkan keamanan dalam proses penyiapan bahan yang sangat mempengaruhi
dalam pelaksanaan UNBK. Namun dalam pelaksanaannya UNBK masih memiliki banyak
kendala.
Di Padang, Sumatera Barat, sebanyak 19 siswa SMK 1 Taruna Padang harus
bergabung dengan 247 siswa SMK Negeri 3 Padang akibat terbatasnya fasilitas
komputer. Untuk meminimlisir kendala yang ada, pihak sekolah berkoordinasi
dengan PLN agar tidak terjadi pemadaman listrik selama ujian berlangsung.
Sementara di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sejumlah sekolah menyediakan genset
untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik selama pelaksanaan UNBK.
Sejumlah siswa pun diizinkan menggunakan laptop pribadi, karena komputer yang
disediakan sekolah mengalami gangguan sesaat sebelum ujian dimulai. Kendala
pelaksanaan UNBK juga terjadi di SMK 3 Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Rusaknya jaringan Telkom yang seharusnya digunakan untuk mengakses server
diganti dengan jaringan android untuk mengakses soal. (Liputan6.com).
Ujian Nasional Berbasis Komputer Vs Ujian
Nasional Berbasis Kertas
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sedang berkembang pesat sehingga
memberi dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan yang salah satunya
adalah dunia pendidikan. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan
salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan. UNBK menurut
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) adalah ujian yang menggunakan komputer
sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya. Perluasan
pelaksanaan UNBK dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas,
kredibilitas, dan integritas ujian. Hal ini menunjukan bahwa UNBK atau Computer
Based Test (CBT) merupakan salah satu bentuk dari kegiatan evaluasi
pendidikan yang berupa hasil belajar siswa dengan menggunakan komputer sebagai
media untuk memudahkan dalam mengerjakan soal ujian nasional.
UNBK
berbeda dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper Based Test) yang
selama ini sudah berjalan. UNBK merupakan salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis kertas. UNBK
memberikan banyak manfaat dalam pelaksanaannya, yaitu lebih memudahkan dalam
mengerjakan soal ujian, menghemat biaya pengadaan serta distribusi bahan dan
meningkatkan keamanan dalam proses penyiapan bahan yang sangat mempengaruhi
dalam pelaksanaan UNBK. Hal ini dikarenakan dengan UNBK, peserta didik tidak
perlu memakai pensil, pulpen, penghapus, serutan dan papan berjalan. Peserta
didik juga dibuat nyaman, yaitu tidak perlu menghitamkan Lembar Jawaban Ujian
Nasional (LJUN) dan mengisi biodata yang memakan waktu lama sekitar 10 menit.
Peserta didik juga tidak perlu khawatir dengan kerusakan LJUN atau tidak
terbaca oleh scanner. Pelaksanaan UNBK tidak membutuhkan kertas dan
ramah lingkungan serta mencegah kecurangan dan kebocoran soal. Oleh karena itu,
peserta didik sangat diuntungkan dengan adanya UNBK ini.
Pelaksanaan
UNBK ini telah dilakukan sejak tahun 2014. Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) mulai menggunakan komputer dalam penyelenggaraan UN SMP di dua
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri, yaitu Singapura dan Kuala Lumpur.
Selain itu juga, telah dilakukan uji coba di beberapa sekolah dan studi untuk
membandingkan hasil ujian dengan menggunakan kertas dan komputer. Hasil studi
menunjukkan ujian dengan menggunakan komputer memungkinkan untuk digunakan pada
peserta didik di Indonesia. Manfaat UNBK dibandingkan UNPB adalah sebagai
berikut:
No
|
Aspek
|
Berbasis Kertas
|
Berbasis Komputer
|
1
|
Soal Ujian
|
Sekali Pakai
|
Tetap tersimpan
|
2
|
Jenis Paket Tes
|
Terbatas
|
Jumlah yang banyak
|
3
|
Ragam Soal
|
Hanya Check Point
|
Beragam bentuk
|
4
|
Administrasi Ujian
|
Jadwal tidak fleksibel
|
Fleksibel, dilakukan berulang
|
5
|
Pencetakan Soal
|
Lama (2 bulan), Mahal
|
Cepat (1 bulan), Murah
|
6
|
Pengamanan Soal
|
Fisik, Mahal
|
Soft Copy, Lebih mudah dan murah
|
7
|
Pengaturan pengawasan
|
Rumit, Berjenjang
|
Lebih Mudah, Langsung
|
8
|
Pengolahan Hasil
|
Lama 1 bulan, Biaya lebih
mahal
|
Soft Copy, Lebih mudah dan murah
|
9
|
Akuntabilitas
|
Rumit, Berjenjang
|
Lebih Transparan
|
10
|
Kecurangan
|
Mudah dan lumrah terjadi
|
Lebih sulit terjadi
|
Sumber:http://litbang.kemdikbud.go.id/pengumuman/un/Buku-Saku-UN-TP-2015-2016
[6].
Kelebihan dan Kekurangan UNBK
Berdasarkan pengamatan dan beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebagai evaluasi tentang pelaksanaan UNBK, maka ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari UNBK, antara lain:
Pertama: Lebih
menghemat anggaran. Pelaksanaan ujian nasional secara manual membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, penggunaan anggaran tersebut mulai dari percetakan
soal ujian nasional, pendistribusian ujian nasional yang membutuhkan dana yang
lumayan besar. Dengan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer membuat
anggaran yang selama ini digunakan untuk mencetak soal dan distribusi soal bisa
dialihkan dan dimaksimalkan disektor pendidikan lain seperti pengadaan
beasiswa, kelengkapan sarana dan prasarana dan lain-lain.
Kedua: Keterlambatan
soal UN bisa diminalisir. Belajar dari kejadian sebelumnya
dalam pelaksanaan UN terkadang terjadi keterlambatan berkas soal UN yang
menyebabkan jadwal ujian harus diundur. Daerah yang riskan mengalami masalah
tersebut adalah daerah yang ada di pedalaman yang sulit untuk diakses. Namun
jika menerapkan UNBK maka kejadian seperi itu akan sangat kecil bisa terjadi
karena soal bisa diakses secara online.
Ketiga: Meminimalisir
kecurangan saat ujian. Kecurangan yang kadang dilakukan saat ujian
oleh sebagian siswa adalah kebiasaan mencontek pekerjaan temannya. Dengan
penerapan sistem ujian nasional berbasis komputer membuat hal tersebut sulit
untuk dilakukan karena soal ujian nasional diacak, jadi antara satu komputer
dengan komputer yang lain soal pada nomor yang sama berbeda. Hal ini bisa
menjadi motivasi tersendiri bagi peserta ujian nasional untuk belajar karena
mereka tidak bisa lagi berharap banyak kepada teman-temannya namun dia harus
mengandalkan kemampuannya sendiri.
Keempat: Lebih
memudahkan siswa. Ujian nasional berbasis komputer lebih memudahkan
siswa ketimbang ujian nasional secara manual/konvensional. Kemudahan tersebut
seperti siswa tidak repot lagi mengisi biodata menggunakan pensil yang harus
dilakukan dengan ketelitian dan kesabaran, selain itu potensi kerusakan lembar
jawaban dengan menggunakan pensil sudah tidak menjadi persoalan lagi karena
jika menggunakan komputer siswa hanya menggunakan mouse sebagai navigasi untuk memilih jawaban benar.
Kelima: Hasil
ujian bisa diketahui dengan cepat.
Tidak seperti ujian nasional secara manual yang membutuhkan waktu yang lama
untuk mengetahui hasil ujian. Ujian nasional berbasis komputer justru
sebaliknya, waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil ujian terbilang hanya
sebentar karena menerapkan jaringan internet yang terkoneksi dengan server
pusat jadi tidak seperti ujian manual yang mesti mengirim berkas ujian dulu ke
pusat untuk diperiksa.
Selain beberapa kelebihan di atas, setelah dievaluasi
ditemukan bahwa pelaksanaan UNBK memiliki beberapa kekurangan di antaranya:
Pertama: Jumlah
komputer yang belum memadai. Kendala pelaksanaan ujian nasional berbasis
komputer yang paling nyata adalah minimnya jumlah komputer yang dimiliki oleh
tiap-tiap sekolah sehingga tidak semua sekolah mampu melaksanakan ujian
nasional berbasis komputer. Belum lagi sekolah yang ada di daerah pelosok yang
sama sekali tidak memiliki komputer semakin menambah permasalahan dalam
pelaksanaan UNBK.
Kedua: Jaringan
internet yang belum merata. Ujian nasional berbasis komputer dilaksanakan
secara online dan syarat yang paling utama lancarnya ujian adalah ketersediaan
jaringan internet, namun fakta menunjukkan bahwa jaringan internet dibeberapa
daerah sangat sulit diakses. Apalagi jika harus digunakan untuk melaksanakan
UNBK yang membutuhkan jaringan internet yang kuat.
Ketiga: Pelaksanaan
ujian nasional. Pelaksanaan ujian nasional yang biasanya serentak terpaksa
diadakan secara bergelombang dikarenakan jumlah komputer yang tidak seimbang dengan
jumlah peserta UN. Pelaksanaan UN secara bergelombang sedikit banyaknya akan
berpengaruh pada psikologi siswa, selain itu potensi kecurangan bisa terjadi
karena siswa yang terlebih dahulu ujian mempunyai kesempatan untuk menceritakan
kepada teman-temannya yang belum ujian soal-soal yang muncul dalam UN walaupun
potensi tersebut terbilang kecil.
Keempat: Aliran
listrik. Aliran listrik juga menjadi kendala pelaksanaan UNBK.
Di kota, aliran listrik sudah memadai, namun sekolah-sekolah yang ada di daerah
pedalaman/pelosok masih banyak yang belum
ada aliran listrik. Adalah hal mustahil bisa melaksanakan UNBK jika listrik
tidak ada karena untuk menyalahkan komputer membutuhkan aliran listrik.
Kelima: Memunculkan
masalah sosial. Ujian dengan metode UNBK bisa jadi memunculkan kecemburuan
sosial karena sebagian siswa sudah menikmati kemudahan melaksanakan ujian
nasional menggunakan komputer sedangkan di pihak lain siswa yang sekolahnya
belum memiliki fasilitas yang memadai masih harus melaksanakan UN secara manual.
Hal ini menyiratkan ketidakmerataan sarana dan prasarana pendidikan masih
sangat terlihat di Indonesia.
Ujian Nasional Berbasis Komputer adalah salah
satu kebijakan yang bisa digunakan untuk mengurangi resiko kecurangan atau
pelanggaran yang dilakukan siswa, pengawas, sekolah dan pihak lain yang sengaja
memanfaatkan untuk tujuan tertentu. Ujian Nasional Berbasis Komputer juga akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran, karena tidak menggunakan media
kertas yang akan digantikan dengan media komputer serta pengawasannya akan
semakin mudah. Namun tujuan yang baik ini perlu diimbangi dengan penyediaan
fasilitas yang lengkap berupa listrik, komputer dan akses internet, sampai ke
pelosok-pelosok tanah air. Hanya dengan demikian, tujuan mulia untuk
meningkatkan kualitas pendidikan melalui UNBK dapat tercapai.
No comments:
Post a Comment