Oleh: H. Dasrimin
1.
Konsep MMT dalam bidang pendidikan.
Upaya
untuk meningkatkan kualitas dalam bidang pendidikan sangat penting, karena
kemajuan sebuah peradaban bangsa sangat tergantung pula pada kualitas
pendidikan masyarakatnya. Agar tercapainya kualitas pendidikan yang baik, tentu
juga membutuhkan manajemen stategi yang baik pula. Di sinilah pentingnya
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) yang hadir sebagai sebuah pendekatan srategis dan
sistematis demi peningkatan kualitas. Dengan adanya MMT kualitas pendidikan akan
sesuai dengan standar kualitas seperti yang diharapkan oleh masyarakat yang
dilayani. Kesesuaian dengan harapan masyarakat menjadi penting, karena hal
inilah yang menjadi salah satu prinsip dari MMT, dimana peningkatan kualitas
dimaksudkan pertama-tama adalah demi kepentingan pelanggal atau dalam hal ini
adalah masyarakat.
Secara praktis di satuan pendidikan
atau sekolah, tujuan akhir dari MMT adalah untuk meningkatkan kualiatas siswa
yakni dengan menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang baik dalam segala
aspek. Jadi MMT bukan pertama-tama untuk keberhasilan atau keuntungan sebuah
lembaga pendidikan itu sendiri, melainkan untuk siswa (pelanggan).
Dalam
perkembangannya, konsep MMT sebenarnya tidak hanya dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas sebuah lembaga pendidikan untuk lebih baik lagi dari
waktu sebelumnya, tetapi juga menjadi sebuah srategi bagi sebuah lembaga
pendidikan untuk mempertahankan kualitas yang telah dicapai sebelumnya. MMT
bisa dipahami sebagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas atau
mutu pendidikan. Mutu yang rendah ditingkatkan, mutu yang sudah baik
dipertahankan dan perlu ditingkatkan atau disempurnakan.
Mengingat
pentingnya fungsi atau tujuan sebagaimana dijelaskan di atas maka MMT ini
sangat penting dalam bidang pendidikan. Walaupun demikian, dalam kenyataannya
pasti memiliki banyak kendala dalam pengimplementasiannya. Maka pertama-tama
perlu ada kesadaran dari masing-masing pihak, terutama pada pihak pelaksana
peningkatan mutu itu sendiri, serta menjadikan mutu sebagai sebuah budaya.
2.
Sumbangan Pemikiran Para Ahli MMT dan Implementasinya
a.
Deming
Jasuri
(2014) mengemukakan bahwa dalam konsep TQM Deming, ada empat elemen yang saling
berkaitan dalam upaya peningkatan kualitas. Keempat elemen itu adalah
perencanaan (P), pelaksanaan perencanaan (D), pemeriksaan hasil (C) dan
tindakan penyesuaian (A).
*)
Rencana perbaikan (P); disusun secara sisitematis dan disertai dengan tujuan akhir
yang akan dicapai. Disusun sesuai dengan prinsip 5 W 1 H.
*)
Pelaksanaan (D); setelah perencanaan dibuat, maka langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan. Dalam proses pelaksanaan tetap diupayakan agar dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan
*)
Mencek hasil yang sudah dicapai (C); setelah pelaksanaan, kita akan mencek
kembali apakah sesuai dengan apa yang sudah disusun atau dirancang pada saat
awal yakni pada saat perencanaan. Hal ini untuk mengetahui kesesuaian antara
perencanaan dan hasil yang dicapai.
*)
Tindakan penyesuaian (A); setelah pengecekan pasti akan ditemukan adanya
kesesuaian maupun tidak kesesuaian antara perencanaan dan hasil perencanaan.
Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian maka akan dijadikan tindakan penyesuaian
yankni dengan membuat perencanaan baru untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
b. Juran
Juran
mengemukakan tiga elemen pokok yang dikenal dengan Trilogi Juran. Adapun tiga elemen pokok Juran sebagaimana dikutip
Ismail (2016) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Perencanaan Kualitas (Quality Planning/QP). QP
merupakan suatu proses manajemen untuk mengidentifikasi pelanggan,
persyaratan/kebutuhan, produk dan jasa yang sesuai dengan karakteristik
pelanggan. Proses ini juga akan menghantarkan produk dan jasa dengan
perlengkapan yang benar, kemudian mentransfer pengetahuan ini kepada anggota
perusahaan sehingga semua pelanggan mendapat kepuasan.
b.
Pengendalian
Kualitas (Quality Control/QC). QC
merupakan suatu proses pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan
secara sungguh-sungguh terhadap sebuah produk dan dibandingkan dengan
persyaratan utama yang diinginkan oleh para pelanggan. Maslah yang terdeteksi
akan dikoreksi demi peningkatan kualitas yang lebih baik lagi.
c.
Perbaikan Kualitas (Quality Improvement/QI). QI merupakan suatu proses
untuk mempertahankan mekanisme yang sudah baik, agar kualitas dapat dicapai
secara terus menerus. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan
alokasi sumber daya, menugaskan personil untuk melaksanakan proyek mutu,
memberikan pelatihan bagi para karyawan dan menetapkan strategi yang permanen
untuk mempertahankan kualitas yang telah dicapai sebelumnya dan mengejar
kualitas yang belum sempurna.
c.
Crosby
Crosby dalam Sallis (2012)
menjelaskan ada empat belas langkah yang digunakan untuk penjaminan mutu, yaitu:
1)
Komitmen
manajemen; mutu dapat dicapai kalau ada komitmen manajeme yang baik
2) Membentuk
tim; Untuk meningkatkan mutu kita bisa bekerja sendirian tetapi membutuhkan
kerja sama dari sebuah tim dengan berbagai tugas dan keahliannya.
3) Mengukur
mutu; digunakan untuk mengukur ketidaksesuaian yang saat ini atau yang akan
muncul, dengan cara evaluasi dan perbaikan
4) Mengukur
biaya mutu; mengidentifikasi keseluruhan biaya mutu.
5) Membangun
kesadaran akan pentingnya mutu; merupakan langkah untuk membangun kesadaran
akan peningnya mutu atau membudayakan mutu.
6) Kegiatan
Perbaikan; adalah langkah untuk memperbaiki hal yang belum optimal demi
kualitas yang lebih baik
7) Perencanaan
tanpa kesalahan; langkah untuk menghindari satu kesalahan apapun demi
tercapainya mutu yang sempurna.
8) Pelatihan
staf; demi perbaikan atau peningkatan mutu harus sering mengikuti pelatihan.
9) Menyelenggarakan
hari hanpa cacat; merupakan kegiatan untuk membangun kesadaran agar semua
karyawan tidak melakukan kesalahan sekecil apapun.
10) Menyusun
tujuan; harus ada tujuan supaya bisa menentukan stategi yang ingin dicapai.
11) Penghapusan penyebab sebuah kesalahan;
sebuah usaha agar tidak ada kesalahan yang dibuat
12) Penghargaan;
harus ada penghargaan atas sebuah prestasi yang diperoleh sebagai senbuah
motivasi.
13)
Membentuk
dewan-dewan mutu; untuk tugas pengawasan
14) Lakukan lagi; sebuah usaha terus
menerus untuk memperoleh kualitas yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment