Kebijakan publik merupakan suatu keputusan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatur rakyatnya melalui suatu tindakan
tertentu dalam bidang tertentu yang dianggap dapat membawa kesejahteraan bagi
kepentingan seluruh rakyat (Bakry, 2010). Dari pengertian ini dapat dikatakan
bahwa pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting yakni sebagai pembuat
kebijakan. Kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah mencakup berbagai
bidang kehidupan termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Dengan kata
lain kebijakan pendidikan merupakan salah satu bagian dari kebijakan publik.
Maka benar jika dikatakan bahwa analisis kebijakan pendidikan merupkan turunan
keilmuan dari analisis kebijakan publik.
Sebagaimana tujuan utama kebijakan publik adalah demi kepentingan bersama atau untuk kepentingan orang
banyak, demikian pula dengan kebijakan pendidikan. Artinya bahwa peraturan atau
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pendidikan tidak hanya
dikhususkun bagi orang tertentu, kalangan tertentu, atau budaya dan golongan
tertentu, melainkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia (Hidayat,
2017).
Pendidikan Sebagai Public Goods
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa
tujuan dari kebijakan pendidikan adalah untuk kepentingan banyak orang. Oleh
karena itu pendidikan bisa dikategorikan segai public goods. Secara praktis, dalam pelaksanaannya negara tidak
mengurangi kesempatan bagi setiap orang atau setiap warga untuk memperoleh atau
mengenyam pendidikan. Pendidikan tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu
saja, melainkan semua orang boleh mendapat pendidikan. Selain itu, pendidikan
merupakan public goods berarti bahwa
manfaat dari pendidikan hendaknya dinikmati oleh semua kalangan tanpa ada
pengecualian.
Pendidikan sebagai public goods sesuai dengan apa yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan dari negara
kita adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan. Dengan adanya pendasaran ini dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan public goods,
bukan sebaliknya sebagai private goods.
Kebijakan Pendidikan dan
Politik
Sistem politik
sebuah negara saling berkaitan langsung dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat
oleh negara, termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Imron (2012)
menyatakan bahwa munculnya kebijakan pendidikan menjadi mengisyaratkan sistem
politik di suatu negara, bahkan dapat digunakan sebagai indikator dari
keberadaan sisitem politik tersebut, sebab dalam kenyataannya, sistem
politiklah yang memungkinkan terbentuknya badan-badan yang memproduksi
kebijakan. Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Lindblom (1968),
bahwa “a policy is sometimes the outcome
of politic compromise among policy makers”.
Hubungan
keterkaitan antara kebijakan pendidikan dan politik dapat dilihat dengan jelas
dalam proses kompromi pembuatan kebijakan pendidikan maupun dalam penerapannya.
Hal ini terlihat dengan adanya sistem tata pemerintahan negara Indonesia bahwa
yang menyusun dan yang membuat kebijakan adalah MPR, DPR bersama dengan
presiden. Sedangkan yang melaksanakan undang-undang atau eksekutif adalah presiden
bersama dengan perangkatnya. Imron (2012).
Dalam proses pembuatan kebijakan
pendidikan sering mempunyai hubungan yang sangat erat dengan politik. Politik
tentu tidak bisa terlepas pula dari partai politik, sekalipun keduanya memiliki
pengertian yang berbeda. Kehadiran partai politik dapat berperan dalam
merumuskan kebijakan. Dengan kata lain, peranan dari partai politik dalam
merumuskan kebijakan tentu tergantung pada seberapa besar anggota partai
politik. Konsekuensinya, semakin banyak jumlah anggota yang dimiliki oleh
sebuah partai politik, akan semakin besar pengaruhnya terhadap sebuah perumusan
kebijakan, termsuk di dalamnya adalah kebijakan pendidikan (Imron, 2012). Ungkapan
“ganti menteri, ganti kurikulum”, yang sering kita dengar dalam hidup harian
kita di tengah masyarakat, menjadi salah satu contoh sederhana tentang
keterkaitan erat antara perumusan kebijakan pendidikan dengan politik.
No comments:
Post a Comment