St. Titus Brandsma (Sumber: OCarm.org) |
Biografi Singkat Titus Bransma
Anno Brandsma dilahirkan di Friesland Belanda pada tahun 1881. Anno bergabung
dengan Ordo Karmelit pada tahun 1898 dan mengambil nama ayahnya, Titus, sebagai
nama kebiaraannya. Titus mengikrarkan kaul kebiaraan pertamanya pada bulan
Oktober 1899 dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 17 Juni 1905.
Sebagai seorang akademisi, Titus mengkhususkan diri dalam filsafat
dan mistisisme. Pada tahun 1923, Titus mengambil bagian dalam pendirian
Universitas Katolik Nijmegen dan kemudian menjabat sebagai Rektor Magnificus.
Pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia Kedua, Titus secara terbuka mengkritk
ideologi Nazi. Selama pendudukan Jerman di Belanda, ia membela kebebasan surat
kabar, khususnya surat kabar Katolik. Titus ditangkap pada bulan Januari 1942
dan dikirim ke Dachau, kamp konsentrasi di mana Titus menemui ajalnya karena
disuntik cairan yang mematikan pada tanggal 26 Juli 1942.
Pada tahun 1985, Gereja Katolik memberikan gelar beato kepadanya.
Pada tanggal 15 Mei 2022, Titus dikanonisasi (digelari orang kudus atau santo)
sebagai seorang martir oleh Paus Fransiskus.
Pendidikan Titus
Titus adalah murid yang baik yang sejak awal menyadari pentingnya nilai
pendidikan. Sebagai seorang murid, ia banyak membaca dan sangat menyukai sastra
serta sejarah. Setelah memasuki Ordo Karmel pada tahun 1898, Titus meneruskan
kebiasaan banyak membacanya dan mulai menerbitkan tulisan-tulisannya. Ketika ia
mengambil gelar doktoral dalam bidang filsafat di Universitas Gregoriana, Roma,
ia juga mendalami sosiologi modern.
Profesor Universitas
Dengan berdirinya Universitas Katolik di Nijmegen pada tahun 1923, Titus
dinominasikan sebagai Profesor Filsafat dan Sejarah Mistisisme. Pada tahun
1932, Titus diangkat menjadi Rektor Magnificus (Presiden). Pelajaran-pelajaran
yang diberikan oleh Titus membekas dalam diri banyak orang. Titus menemukan
kembali spiritualitas negara mereka. Titus dikenal sangat baik dan para
mahasiswanya selalu ingin menemuinya. Titus juga mencarikan beasiswa bagi
mahasiswa yang kurang mampu. Titus melawan ideologi Sosialisme Nasional dengan
cara mengkritik keras melalui berbagai pengajaran di universitasnya. Hidup
Titus sungguh mendarat. Titus pernah didapati membantu seorang lelaki tua yang
mendorong gerobak sampah ke atas bukit yang terletak antara universitas dan Biara
Karmel. Titus meletakkan tas profesornya di atas gerobak sampah itu supaya ia
leluasa menolong lelaki tua tersebut.
Pendidikan dalam Panggilan menjadi Mistikus
Titus selalu ingin mendidik orang tentang panggilan mereka untuk menjadi
mistikus. Titus mendefinisikan mistisisme sebagai: 'persatuan khusus Tuhan
dengan manusia, di mana manusia menjadi sadar akan kehadiran Tuhan dan juga
menjadi satu dengan Tuhan.' Titus memahami mistisisme sebagai panggilan yang
ditujukan kepada semua orang. Ia banyak berbicara tentang mistisisme
sehari-hari, dan yakin bahwa Tuhan adalah dasar keberadaan kita dan dapat
ditemui selalu dan di mana-mana dan dalam diri sesama. Ceramahnya tentang
mistisisme Karmelit, disampaikan di Amerika Serikat pada tahun 1935, adalah
sungguh merupakan spiritualitas khas abad kedua puluh.
Jurnalis sebagai
Pendidik
Titus tidak diragukan lagi melihat jurnalisme sebagai bentuk pendidikan.
Artikel-artikelnya yang dapat diakses di surat kabar-surat kabar Katolik
sungguh menampakkan secara efektif aspek pendidikan ini. Artikel-artikel
tersebut dengan sendirinya menjadi semacam 'kursus singkat'.
Filosofi Pendidikan Titus
Bagi Titus, penting bagi pendidik untuk menghormati masing-masing pribadi
murid: '...manusia tidak semuanya
sama dan bukanlah merupakan suatu konstruksi atau ide belaka. Setiap manusia,
dan juga setiap anak, adalah sosok unik dalam alam ini. Sangat tidak masuk akal
apabila kita ingin melihat mereka tanpa memperhatikan semua perbedaan yang ada
di antara mereka. Kita harus menerima orang-orang muda apa adanya.'
Bagi Titus, para siswanya harus
menyadari, 'Kami tidak mengajarkan
pengetahuan filsafati kepada Anda karena Anda sendirilah yang harus terlebih
dahulu mengembangkannya dalam diri Anda... Kami tidak menanamkan pengetahuan
kebenaran ke dalam diri Anda, kami hanya menarik keluar hasrat luar biasa Anda
untuk mengetahui apa yang benar, yang tersembunyi di dalam diri Anda.'
Sumber Daya Pendidikan
Titus yakin akan pentingnya sumber daya pendidikan yang tepat. Dia juga
menggarisbawahi perlunya pengembangan profesionalisme guru yang berkelanjutan: 'idealnya seorang guru harus terus menerus
melakukan pengembangan diri... Guru yang terlatih adalah berkat.' Titus
juga memiliki perhatian khusus untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak dari
keluarga kurang mampu: 'Perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu
mengungkapkan cinta kasih sejati.'
Kerasulan Mistisisme Karmel-Karmel sebagai Sekolah
Titus berbicara tentang 'kerasulan mistisisme Karmelit', dengan menggunakan
gambaran sekolah. Para Karmelit diutus untuk mengajar orang berdoa, membantu
mereka menyadari bahwa mereka telah diselamatkan dan dicintai oleh Tuhan. Bagi
Titus, Karmel bagaikan sekolah, 'sekolah kehidupan mistik', dan menegaskan:
'dalam kehidupan spiritual, sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, bukankah
kita tidak dapat meniadakan pendidikan, guru dan pendampingan.'
Sumber: Panitia Kanonisasi Titus Brandsma di Roma, Penterj. IKI
No comments:
Post a Comment